AKU DAN KAMU
Aku bukanlah aku
Kamu bukanlah kamu
Aku adalah bagian yang terlepas dari kamu
Kamu adalah bagian yang terlepas dari aku
Jika memang betul kenapa kita sling cuek?
Bukankah kita adalah satu?
Marilah kita berjalan bersama
Tapi jika aku salah
Maafkan kesilapanku…
AKU MALAM INI
Sekarang aku hanya berani menatap langit-langit kamarku
Kosong tanpa tujuan
Angan terbang bersama angin malam
Pergi jauh meninggalkan gunda
Jiwa menagis dalam gelap
Suara hiruk pikuk dunia hilang
Kesunyian mencekam
Tak tau kemana aku harus melangkah
Tak ada hati tempat berteduh
Tak ada cinta yang menyelimuti aku malam ini
AKU TAK PERNA BAHAGIA
Kau bilang kau cinta padaku
Tapi kenapa aku tak pernah bahagia
Padahal cinta itu membahagiakan
Kau bilang kau kasih padaku
Tapi kenapa aku tak pernah gembira
Padahal kasih itu menggembirakan
Kau mengikatku dengan cintamu
Kau mengekangku dengan kasihmu
Aku hanya burung dalam sangkar hatimu
Berkica membuatmu bahagia
Tak terbayangkan olehmu akan deritaku
Mata hatimu tertutup oleh egomu
Terus membeku jiwamu
Aku hanya ingin terbang bebas menyusur cakrawala…………
ANGKRINGAN
Grobak tua denag tiga buah cerek
Berbaris di pinggiran jalan
Nasi kucing air jahe
Harum mewangi menusuk kalbu
Berhadapan saling menatap
Menikmati sendok demi sendok teguk demi teguk
Kedamaian di hati menguak
Menbahana di hirik-pikuknya kota
Remang-remang lampu minyak
Menerangi menbakar jiwa
Tawa canda pun lahir
Melengking menyusur lorong-lorong gelap hidup
Tak terlupakan meski raga terpisah
Pergi jau meninggalkan jogja
Kuingin kembali lagi kesana
Tuk meneguk kedamaian dibawah terpal-terpal kusut
AYAH
Ayah……..
Remuk redam jiwaku
Pilu tangisku mengiring kepergianmu
Ayah……..
Mudamu yang perkasa kini tinggal kenangan
Terpatri jelas didalam sanubariku
Ayah…….
Terlalu lamakah kau menunggu?
Hingga kau pergi tanpa pesan
Ayah………
Kutahu kusalah membiarkanmu
Terpuruk dalam deritaku yang tak harus kau hadapi
Ayah…….
Maafkan aku anakmu………….