Sabtu, 02 Januari 2010

Puisi Part

AKU DAN KAMU

Aku bukanlah aku

Kamu bukanlah kamu

Aku adalah bagian yang terlepas dari kamu

Kamu adalah bagian yang terlepas dari aku

Jika memang betul kenapa kita sling cuek?

Bukankah kita adalah satu?

Marilah kita berjalan bersama

Tapi jika aku salah

Maafkan kesilapanku…
AKU MALAM INI

Sekarang aku hanya berani menatap langit-langit kamarku

Kosong tanpa tujuan

Angan terbang bersama angin malam

Pergi jauh meninggalkan gunda

Jiwa menagis dalam gelap

Suara hiruk pikuk dunia hilang

Kesunyian mencekam

Tak tau kemana aku harus melangkah

Tak ada hati tempat berteduh

Tak ada cinta yang menyelimuti aku malam ini
AKU TAK PERNA BAHAGIA

Kau bilang kau cinta padaku

Tapi kenapa aku tak pernah bahagia

Padahal cinta itu membahagiakan

Kau bilang kau kasih padaku

Tapi kenapa aku tak pernah gembira

Padahal kasih itu menggembirakan

Kau mengikatku dengan cintamu

Kau mengekangku dengan kasihmu

Aku hanya burung dalam sangkar hatimu

Berkica membuatmu bahagia

Tak terbayangkan olehmu akan deritaku

Mata hatimu tertutup oleh egomu

Terus membeku jiwamu

Aku hanya ingin terbang bebas menyusur cakrawala…………
ANGKRINGAN

Grobak tua denag tiga buah cerek

Berbaris di pinggiran jalan

Nasi kucing air jahe

Harum mewangi menusuk kalbu

Berhadapan saling menatap

Menikmati sendok demi sendok teguk demi teguk

Kedamaian di hati menguak

Menbahana di hirik-pikuknya kota

Remang-remang lampu minyak

Menerangi menbakar jiwa

Tawa canda pun lahir

Melengking menyusur lorong-lorong gelap hidup

Tak terlupakan meski raga terpisah

Pergi jau meninggalkan jogja

Kuingin kembali lagi kesana

Tuk meneguk kedamaian dibawah terpal-terpal kusut
AYAH

Ayah……..

Remuk redam jiwaku

Pilu tangisku mengiring kepergianmu

Ayah……..

Mudamu yang perkasa kini tinggal kenangan

Terpatri jelas didalam sanubariku

Ayah…….

Terlalu lamakah kau menunggu?

Hingga kau pergi tanpa pesan

Ayah………

Kutahu kusalah membiarkanmu

Terpuruk dalam deritaku yang tak harus kau hadapi

Ayah…….

Maafkan aku anakmu………….